Halloo
assalamualaikum =)
semester 3 penuh cobaan -,- ternyata oh ternyata kayak gini
tugas banyak banget, deadline mengejar! arwwww
tiap makul ada kelompoknya, jadi bingung deh kalo mau kumpuk kelompok --"
ciri-ciri anak plano :
~kantung mata tebal
~mata merah dan muka pucat
~duit abis buat tugas hihi
Tapi harus semangat men, Semangt !
i love be a part of you, planologi =D
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
i love planologi =D
Senin, 27 September 2010
Diposting oleh
nastiti puspitasari
di
9:30 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Tugas MAK 1
Minggu, 05 September 2010
Opini dan Tanggapan Mengenai Artikel -> http://eprints.undip.ac.id/12870/
Terdapat beberapa pandangan yang berkaitan dengan perubahan suatu kawasan dan sekitarnya sebagai bagian dari suatu kawasan perkotaan yang lebih luas, menurut Gallion dalam buku ¨The Urban Pattern¨ disebutkan bahwa perubahan suatu kawasan dan sebagian kota dipengaruhi letak geografis suatu kota. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perubahan akibat pertumbuhan daerah di kota tersebut, apabila terletak di daerah pantai yang landai, pada jaringan transportasi dan jaringan hubungan antar kota, maka kota akan cepat tumbuh sehingga beberapa elemen kawasan kota akan cepat berubah.
Jadi, menurut saya perkembangan morfologi suatu kota dapat dilihat dari beberapa aspek. Misalnya saja pada aspek transportasi yang terurai dalam artikel tersebut. Di sana dijelaskan bahwa karena status Kota Pangkalpinang berubah menjadi ibukota propinsi maka pemerintah setempat mengadakan pembangunan tiga terminal untuk mendukung Kota Pangkalpinang sebagai ibukota propinsi. Sebenarnya dengan dibangunnya terminal ini dapat mengurangi berbagai macam masalah seperti kemacetan.
Alasan mengapa Kota Pangkalpinang dijadikan ibukota propinsi mungkin terletak pada beralihnya fungsi kawasan tersebut. Maksudnya adalah semua kegiatan yang dulunya berada di pusat kota beralih ke Pangkalpinang yang memang letaknya di pinggiran kota (peri urban area) seperti kegiatan ekonomi, perdagangan, industri, perkantoran serta yang lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan penduduk di pusat kota. Menurut saya, cara seperti ini cukup bagus untuk diterapkan dalam kota-kota besar, seperti isu bahwa ibukota Indonesia yaitu Jakarta akan dipindahkan ke Palangkaraya. Namun, niat yang baik tidak selalu diikuti dengan hasil yang baik pula. Ini terbukti dengan kurang berhasilnya usaha pemerintah Pangkalpinang. Masyarakat tetap memilih menggunakan kendaraan pribadi dengan berbagai macam alasan seperti kurangnya tingkat aksesibilitas ke terminal, lokasi terminal yang kurang strategis serta masyarakatnya sendiri masih enggan melakukan kegiatan di pinggiran kota. Mereka lebih memilih tetap melakukan segala aktivitas di pusat kota meskipun sudah tidak lagi menjadi ibukota.
Pemerintah tidak bisa begitu saja memindahkan segala ktivitas yang ada di pusat kota hanya dengan alasan dibangunnya terminal baru. Saran saya pemerintah Kota Pangkalpinang menggunakan trik pasar yaitu meluncurkan sesuatu yang baru yang dapat menarik minat pasar. Seperti misalnya membangun pusat perbelanjaan yang baru yang mungkin lebih besar dari sebelumnya didekat kawasan terminal tersebut. Cara ini setidaknya menarik perhatian masyarakat pusat kota untuk beralih sejenak. Dengan ini kegiatan ekonomi dan perdagangan mungkin akan turut beralik ke ibukota Pangkalpinang yang baru. Selain itu pemukiman penduduk sebagian beralih ke kawasan ‘pusat’ yang baru. Sebenarnya trik pemerintah dengan cara membangun terminal tersebut sudah cukup bagus, namun hal ini tidak disertai dengan melengkapi fasilitas umum yang lain yang dapat menunjang keberhasilan pembangunan terminal. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat juga dapat menjadi faktor penghambat.
Jadi, kesimpulannya adalah perkembangan morfologi suatu kota dapat dilihat dari tahun ke tahun. Mungkin dari faktor penduduk, budaya, seluruh fasilitas pendukung kota serta transportasinya. Seperti halnya di Kota Pangkalpinang, perkembangan morfologi kotang diikuti dengan perkembangan transportasinya. Hal ini terbukti dengan dibangunnya tiga terminal untukmena,bah aksesibilitas masyarakatnya. Pemerintah berharap dengan dibangunnya terminal tersebuut dapat mengurangi tingkat kemacetas serta mengurangi volume kendaraan pribadi yang digunakan setiap harinya. Namun, usaha ini kurang membuahkan hasil dengan baik. Tapi dengan evaluasi yang menyeluruh diharapkan dapat mensukseskan perpindahan Kota Pangkalpinang menjadi ibukota.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Terdapat beberapa pandangan yang berkaitan dengan perubahan suatu kawasan dan sekitarnya sebagai bagian dari suatu kawasan perkotaan yang lebih luas, menurut Gallion dalam buku ¨The Urban Pattern¨ disebutkan bahwa perubahan suatu kawasan dan sebagian kota dipengaruhi letak geografis suatu kota. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perubahan akibat pertumbuhan daerah di kota tersebut, apabila terletak di daerah pantai yang landai, pada jaringan transportasi dan jaringan hubungan antar kota, maka kota akan cepat tumbuh sehingga beberapa elemen kawasan kota akan cepat berubah.
Jadi, menurut saya perkembangan morfologi suatu kota dapat dilihat dari beberapa aspek. Misalnya saja pada aspek transportasi yang terurai dalam artikel tersebut. Di sana dijelaskan bahwa karena status Kota Pangkalpinang berubah menjadi ibukota propinsi maka pemerintah setempat mengadakan pembangunan tiga terminal untuk mendukung Kota Pangkalpinang sebagai ibukota propinsi. Sebenarnya dengan dibangunnya terminal ini dapat mengurangi berbagai macam masalah seperti kemacetan.
Alasan mengapa Kota Pangkalpinang dijadikan ibukota propinsi mungkin terletak pada beralihnya fungsi kawasan tersebut. Maksudnya adalah semua kegiatan yang dulunya berada di pusat kota beralih ke Pangkalpinang yang memang letaknya di pinggiran kota (peri urban area) seperti kegiatan ekonomi, perdagangan, industri, perkantoran serta yang lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan penduduk di pusat kota. Menurut saya, cara seperti ini cukup bagus untuk diterapkan dalam kota-kota besar, seperti isu bahwa ibukota Indonesia yaitu Jakarta akan dipindahkan ke Palangkaraya. Namun, niat yang baik tidak selalu diikuti dengan hasil yang baik pula. Ini terbukti dengan kurang berhasilnya usaha pemerintah Pangkalpinang. Masyarakat tetap memilih menggunakan kendaraan pribadi dengan berbagai macam alasan seperti kurangnya tingkat aksesibilitas ke terminal, lokasi terminal yang kurang strategis serta masyarakatnya sendiri masih enggan melakukan kegiatan di pinggiran kota. Mereka lebih memilih tetap melakukan segala aktivitas di pusat kota meskipun sudah tidak lagi menjadi ibukota.
Pemerintah tidak bisa begitu saja memindahkan segala ktivitas yang ada di pusat kota hanya dengan alasan dibangunnya terminal baru. Saran saya pemerintah Kota Pangkalpinang menggunakan trik pasar yaitu meluncurkan sesuatu yang baru yang dapat menarik minat pasar. Seperti misalnya membangun pusat perbelanjaan yang baru yang mungkin lebih besar dari sebelumnya didekat kawasan terminal tersebut. Cara ini setidaknya menarik perhatian masyarakat pusat kota untuk beralih sejenak. Dengan ini kegiatan ekonomi dan perdagangan mungkin akan turut beralik ke ibukota Pangkalpinang yang baru. Selain itu pemukiman penduduk sebagian beralih ke kawasan ‘pusat’ yang baru. Sebenarnya trik pemerintah dengan cara membangun terminal tersebut sudah cukup bagus, namun hal ini tidak disertai dengan melengkapi fasilitas umum yang lain yang dapat menunjang keberhasilan pembangunan terminal. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat juga dapat menjadi faktor penghambat.
Jadi, kesimpulannya adalah perkembangan morfologi suatu kota dapat dilihat dari tahun ke tahun. Mungkin dari faktor penduduk, budaya, seluruh fasilitas pendukung kota serta transportasinya. Seperti halnya di Kota Pangkalpinang, perkembangan morfologi kotang diikuti dengan perkembangan transportasinya. Hal ini terbukti dengan dibangunnya tiga terminal untukmena,bah aksesibilitas masyarakatnya. Pemerintah berharap dengan dibangunnya terminal tersebuut dapat mengurangi tingkat kemacetas serta mengurangi volume kendaraan pribadi yang digunakan setiap harinya. Namun, usaha ini kurang membuahkan hasil dengan baik. Tapi dengan evaluasi yang menyeluruh diharapkan dapat mensukseskan perpindahan Kota Pangkalpinang menjadi ibukota.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Diposting oleh
nastiti puspitasari
di
7:14 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
welcome to new semester !
Rabu, 01 September 2010
Hallo…
Assalamualaikum, akhirnya kembali lagi setelah liburan panjang yang sempet buat aku lupa sama alamat email blog ini -,- Selama liburan cuma di isi sama tidur sama nonton TV, balas dendam soalnya selama kuliah kemaren nggak sempet nonton TV sama sekali karena sibuk ngerjain tugas. Aku Nastiti Puspitasari, mahasiswi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota 2009 UNDIP dan sekarang ada di semester 3. Katanya senior dan menurut pengalaman mereka smt ini tu smt santai, nggak banyak tugas dan bisa main-main. Tapi buktinya baru hari ke empat kuliah aku udah dapet 4 tugas dari 3 makul yang kudu di ‘garap’ cepet-cepet. Tapi mungkin semester ganjil emang lebih santai dari semester genap kali yee. Menurut pengalaman aku setelah kuliah setahun, Planologi merupakan jurusan yang mempelajari banyak ilmu dari segala macem ilmu yang mungkin di pelajari sama mahasiswa yang lain. Tugasnya banyak dan selalu deadline. Kuliah 30% dan sisanya Tugas 70% tapi di sinilah seninya..hehe. Jadi buat adek tingkat yang alasan masuk Plano karena dapet rekomen dari senior kalau Planologi tu jurusan yang paling santai di Teknik dan bisa main-main itu salah BESAR ! karena menurut sebagian temen-temenku kita kehilangan masa muda kita buat tugas. Ada benernya sih tapi nggak gitu gitu juga ah..hehe
Buat maba angkatan 2010, selamat datang di Kampus kita tercinta kampus Planologi semoga cepet bisa menyesuaikan diri dengan kami para senior, Dosen dan warga Plano yang lain..Selamat menjalankan ospek juga..hihi
Wassalamualaikum…
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Assalamualaikum, akhirnya kembali lagi setelah liburan panjang yang sempet buat aku lupa sama alamat email blog ini -,- Selama liburan cuma di isi sama tidur sama nonton TV, balas dendam soalnya selama kuliah kemaren nggak sempet nonton TV sama sekali karena sibuk ngerjain tugas. Aku Nastiti Puspitasari, mahasiswi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota 2009 UNDIP dan sekarang ada di semester 3. Katanya senior dan menurut pengalaman mereka smt ini tu smt santai, nggak banyak tugas dan bisa main-main. Tapi buktinya baru hari ke empat kuliah aku udah dapet 4 tugas dari 3 makul yang kudu di ‘garap’ cepet-cepet. Tapi mungkin semester ganjil emang lebih santai dari semester genap kali yee. Menurut pengalaman aku setelah kuliah setahun, Planologi merupakan jurusan yang mempelajari banyak ilmu dari segala macem ilmu yang mungkin di pelajari sama mahasiswa yang lain. Tugasnya banyak dan selalu deadline. Kuliah 30% dan sisanya Tugas 70% tapi di sinilah seninya..hehe. Jadi buat adek tingkat yang alasan masuk Plano karena dapet rekomen dari senior kalau Planologi tu jurusan yang paling santai di Teknik dan bisa main-main itu salah BESAR ! karena menurut sebagian temen-temenku kita kehilangan masa muda kita buat tugas. Ada benernya sih tapi nggak gitu gitu juga ah..hehe
Buat maba angkatan 2010, selamat datang di Kampus kita tercinta kampus Planologi semoga cepet bisa menyesuaikan diri dengan kami para senior, Dosen dan warga Plano yang lain..Selamat menjalankan ospek juga..hihi
Wassalamualaikum…
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Diposting oleh
nastiti puspitasari
di
9:18 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Postingan (Atom)