Assalamualaikum :)
oke saya akan menceritakan sedikit pengalaman kecil saya ya,
emm..salah satu olahraga yg saya gemari adalah berenang, walaupun saya tidak pro dalam olahraga ini tapi saya sering melakukanny setiap sabtu pagi bila bisa melepas diri dari tugas,
biasanya saya berenang dengan gaya katak, ya bolak balik 8x cukup menyegarkan di kedalaman 2.5 m,
lalu saya berlanjut ke gaya punggung, untuk gaya yang satu ini ada nilai lebihnya lhoo..
Coba deh kalian berenang gaya ini, tapi pelan, santai dan nikmati..saat ada di tengah tengah kolam hentikan gerakan menganyun dan lihatlah ke atas, yang saya dapati adalah saya sadar bahwa bumi itu bulat dan sangat besar, saya berasa melayang di air dan menatap langit yang sangat indah :)
daaan saya sadar Allah itu Maha Agung dan Indah dengan segala ciptaan-Nya.
waalaikumsalam..
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Melayang di Air
Jumat, 19 Agustus 2011
Diposting oleh
nastiti puspitasari
di
8:28 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Puasa lancar, Jalanan macet
Senin, 08 Agustus 2011
Assalamu'alaium,
Yuk mari sedikit curhat menceritakan keadaan di sekitar kita :D
Macet yang terjadi di perempatan masjid Muhajirin Banyumanik semakin parah saja, semua kendaraan berbagai jenis bertumpuk di satu titik, dari arah jati raya penuh, cemara penuh, kanfer penuh dan tusam pun penuh. Kemacetan yang selalu terjadi di jam jam sibuk (peak hour) semakin menjadi ketika semua pengguna kendaraan tidak ada yang mau mengalah.
Pertumpukan kendaraan yang terjadi dalam beberapa menit tersebut biasanya di sebabkan oleh pengemudi kendaraan bermotor tidak ada yang mau bergantian untuk menyebrang, apalagi para supir angkot yang kejar setoran, ditambah lagi tidak ada trafict light di sana. Alhasil semua pengendara menggunakan prinsip "saya yang duluan lewat". Kondisi jalan yang hanya memiliki lebar kurang lebih 6m ini tidak sanggup menampung semua kendaraan yang ingin melintas. Hal ini diperparah dengan datangnya bulan Ramadhan yang semua masyarakat berkeliaran mencari takjil pada sore hari dan ingin kembali ke rumah sebelum maghrib. Otomatis beban jalan semakin bertambah sehingga membludak tidak mampu lagi menahan jumlah motor dan mobil yang melintas.
Sebenarnya sudah ada upaya yang dilakukan oleh Satlantas seperti mengirimkan beberapa polisi dari Polres Banyumanik untuk mengatur lalu lintas di sana pada pagi dan sore hari. Namun, tidak mungkin selalu ada polisi yang stay di sana, para sukarelawan juga sering turun ke jalan untuk membantu mengatur kelancaran arus lalu lintas. Namun tetap saja hanya berfungsi pada saat itu, besoknya sama saja tetap macet di perempatan jalan ini.
Menurut saya salah satu upaya yang efektif dengan di adakannya rambu lalu lintas sehingga para pengguna kendaraan bermotor tertib melintas di jalanan, selain itu perlu kesadaran dari masing-masing pihak (pengguna kendaraan bermotor) untuk "mengalah". kuncinya sebenarnya sederhana, yaitu "mengalah dan sabar" sehingga tidak ada lagi raut muka panas dan tegang saat melewati perempatan ini, tidak ada kata-kata kasar yang keluar karena saling membenarkan diri, apalagi ini bulan Ramadhan..
mungkin pemerintah bisa memperhatikan hal kecil ini di daerah selain di pusat kota ;D
mari membenahi diri sehingga lancar urusan dunia akhirat,
wassalam :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Yuk mari sedikit curhat menceritakan keadaan di sekitar kita :D
Macet yang terjadi di perempatan masjid Muhajirin Banyumanik semakin parah saja, semua kendaraan berbagai jenis bertumpuk di satu titik, dari arah jati raya penuh, cemara penuh, kanfer penuh dan tusam pun penuh. Kemacetan yang selalu terjadi di jam jam sibuk (peak hour) semakin menjadi ketika semua pengguna kendaraan tidak ada yang mau mengalah.
Pertumpukan kendaraan yang terjadi dalam beberapa menit tersebut biasanya di sebabkan oleh pengemudi kendaraan bermotor tidak ada yang mau bergantian untuk menyebrang, apalagi para supir angkot yang kejar setoran, ditambah lagi tidak ada trafict light di sana. Alhasil semua pengendara menggunakan prinsip "saya yang duluan lewat". Kondisi jalan yang hanya memiliki lebar kurang lebih 6m ini tidak sanggup menampung semua kendaraan yang ingin melintas. Hal ini diperparah dengan datangnya bulan Ramadhan yang semua masyarakat berkeliaran mencari takjil pada sore hari dan ingin kembali ke rumah sebelum maghrib. Otomatis beban jalan semakin bertambah sehingga membludak tidak mampu lagi menahan jumlah motor dan mobil yang melintas.
Sebenarnya sudah ada upaya yang dilakukan oleh Satlantas seperti mengirimkan beberapa polisi dari Polres Banyumanik untuk mengatur lalu lintas di sana pada pagi dan sore hari. Namun, tidak mungkin selalu ada polisi yang stay di sana, para sukarelawan juga sering turun ke jalan untuk membantu mengatur kelancaran arus lalu lintas. Namun tetap saja hanya berfungsi pada saat itu, besoknya sama saja tetap macet di perempatan jalan ini.
Menurut saya salah satu upaya yang efektif dengan di adakannya rambu lalu lintas sehingga para pengguna kendaraan bermotor tertib melintas di jalanan, selain itu perlu kesadaran dari masing-masing pihak (pengguna kendaraan bermotor) untuk "mengalah". kuncinya sebenarnya sederhana, yaitu "mengalah dan sabar" sehingga tidak ada lagi raut muka panas dan tegang saat melewati perempatan ini, tidak ada kata-kata kasar yang keluar karena saling membenarkan diri, apalagi ini bulan Ramadhan..
mungkin pemerintah bisa memperhatikan hal kecil ini di daerah selain di pusat kota ;D
mari membenahi diri sehingga lancar urusan dunia akhirat,
wassalam :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Diposting oleh
nastiti puspitasari
di
8:12 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Postingan (Atom)